Info Bertani Organik

PEMBUATAN MIKRO ORGANISME LOKAL (MOL)

Memaksimalkan produksi pertanian dengan meninggalkan pupuk kimia sintetis kini menjadi alternatif. Bila awal penerapan intensifikasi pertanian dosisi anjuran pupuk kiama sinteteis seperti urea adalah 50-70 kg per hektar, kemudian peningkatan hasil yang tidak signifikan membuat petani terpancing meningkatkan dosis sehingga dalam kurun waktu 25-30 tahun dosis pemakaian urea meningkat 5-6 kali lipat.

Efeknya sisa bahan yang tidak terserap tanaman akan terakumulasi dalam tanah yang menyebabkan tanah memadat. Sifat fisik dan kimia yang demikian membuat tanaman tidak dapat mnyerap unsur hara.

Bertani secara organik merupakan alternatif sistem yang bertujuan untuk produksi yang sehat dengan menghindari penggunaan kimia berbahan aktif dalam hal ini pupuk kimia sintetis untuk menghindari pencemaran tanah, selain itu, bertani organik juga menjaga keseimbangan ekosistem dan sumberdaya alam yang terlibat langsung dalam proses produksi.

Salah satu prinsip bertani organik adalah mendaur ulang sisa-sisa pertanian yang ada untuk dijadikan sumber pupuk.

Mikro Organisme Lokal atau MOL adalah bahan pengurai untuk membuat pupuk organik. MOL adalah cairan yang mengandung mikro organisme hasil produksi sendiri dari bahan bahan alami di sekeliling kita ( lokal), dimana bahan bahan tersebut tempat yang sebagai media untuk hidup dan berkembang nya mikroorganisme yang berguna sebagai tambahan nutrisi bagi tanaman

Larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan.  Keunggulan pengunaan MOL yang paling utama adalah murah.

Bahan - bahan yang digunakan untuk membuat MOL harus mengandung Karbohidrat, glukosa, dan Bakteri, ketiga komponen itu menjadi sangat penting untuk diperhatikan agar MOL yang dihasilkan berkualitas dan sesuai dengan harapan.

MOL atau singkatan Mikro Organisme Lokal sering dimanfaatkan untuk budidaya pertanian organik atau semi organik. MOL memiliki banyak kegunaan selain Dimanfaatkan sebagai POC (Pupuk Organik Cair) juga dapat berfungsi sebagai dekomposer atau Bakteri Stater kompos untuk pembuatan kompos dan dapat dimanfaatkan untuk pestisida nabati untuk mengusir hama tanaman.

PEMBUATAN MOL (MIKRO ORGANISME LOKAL)

Bahan-bahan

Buah-buahan :

  1. Alpukat (Persea Americana) 8 buah (2 Kg)
    • Mengandung 1 gram gula, 10 gram serat dan 3 gram protein per 100 gr buah. mengandung lebih dari 25 nutrisi penting, termasuk vitamin A, B, C (25 %), E, K &, tembaga, besi, fosfor, magnesium, dan potasium.
  2. Nanas (Ananas comosus) 2 buah (4 kg)
    • Mengandung 10 gram gula, 1,4 gram serat dan 0,5 gram protein per 100 gr buah, mengandung  kaya akan tembaga, serta mengandung cukup banyak vitamin C (75 %), vitamin B1, vitamin B6, serat pangan, folat, dan asam pantotenik. Vitamin A
  3. Pisang Kepok / Pagata (Musa paradisiaca) 2 Sisir (2 Kg)
    • Pisang kepok dikenal kaya akan nutrisi dibandingkan jenis pisang lianya,  pisang kepok memiliki kandungan senyawa yang bisa mengatasi penyakit.  Mengandung 14 gram gula,    3 gram serat dan 1 gram protein per 100 gr buah. Buah sumber potasium, karbohidrat, mineral, Vitamin C (17,5 %) dan B6, kalium, magnesium dan mangan.
  4. Papaya (Carica papaya) 2 buah (4 kg)
    • Mengandung 8 gram gula, 1,7 gram serat dan 0,5 gram protein per 100 gr buah. Buah sumber folat, Niacin, Pantothenic acid, Pyridoxine, Riboflavin , serta Thiamin.  Vitamin A , Vitamin C (101 %), Vitamin E , dan Vitamin K . Pepaya juga mengandung elektrolit dengan jumlah yang cukup baik, yaitu kalium, beberapa mineral penting seperti kalsium, zat besi, magnesium, pospor, zinc.

    Bakteri Stater  :

    1. MA 11  (Mikrobakteri Alfa-alafa)

    Bahan Pendukung  :

    1. Gula Pasir 0,5  Kg
    2. Air 1  gelas

    Alat-alat

    1. Ember sedang
    2. Plastik penutup
    3. Sendok
    4. Blender
    5. Selang Plastik (Sedotan)
    6. Kemasan botol  (bekas Aqua 600 ml)
    7. Lebel 
    8. Selotip, gunting dan pisau, tali plastik

    Pembuatan

    1. Semua  Bahan-bahan (buah-buahan) dikupas (kecuali alpukat, pisang) dan dibuang bijinya kemudian di blender
    2. Masukan semua hasil blender ke dalam ember besar
    3. Masukan gula 5 sendok makan dalam  gelas air kemudian diaduk sampai larut
    4. Masukan MA 11 (Bakteri Stater)  5 penutup ke dalam gelas berisi larutan gula
    5. Masukan gula yang telah larut dan larutan MA 11 ke dalam ember yang telah berisi buah terblender
    6. Aduk semua bahan yang telah dicampurkan hingga merata
    7. Tutup rapat Ember dengan plastik (bisa plastik bening atau tas plastik besar)
    8. Beri lubang di atas penutup plastik yang kemudian lubang dihubungkan ke selang plastik sepanjang 20 cm atau menggunakan sedotan (lubang harus pas dengan besarnya diameter selang plastik (sedotan)
    9. Biarkan sampai 5 – 7 hari. MOL yang telah jadi akan berbau wangi asam dan siap dipergunakan.
    10. MOL yang telah jadi dimasukan dalam kemasan botol aqua (600 ml)  bekas dan diberi label.
    11. MOL yang telah dikemas disimpan pada suhu ruang dan hindari dari sinar matahari langsung. 
    12. 1 ember Mol dikemas akan menghasilkan 30 botol kemasan aqua 600 ml.

    Dosis Penggunaan
    Dosis penggunaan MOL 1 gelas aqua (200ml)  untuk 1 tangki semprotan (14 l) 

    Penggunaan pada tanaman (menurut pengalaman yang didapat)

    1. Tanaman Tomat, terong setelah  umur 2 minggu
    2. Tanaman Cabai setelah umur 2 bulan
    3. Tanaman Padi setelah umur 45 hari
    4. Tanaman hias saat akan berbunga atau yang diletakan dalam rumah disemprotkan langsung ke daun agar tidak mudah layu.
    MOL tidak cocok untuk tanaman yang akarnya di luar seperti Anggrek
    Analisis financial usahatani Produk MOL :